PENGUKURAN LEBAR SUNGAI
1. Tanpa Menggunakan Alat TeodolitGAMBAR PENGUKURAN |
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
- · Siapkan alat-alat yang akan di gunakan untuk pengukuran dilapangan.
a. Busur sudut.
b. Paku
c. Meteran
d. Palu
e. Galon
f. Penggaris segitiga siku-siku
g. Alat tulis
- · Buat sket lapangan yang mau diukur
- · Tentukan titik-titik dilapangan (titik P,Q,R) terbentuk sebuah segitiga siku-siku, usahakan titik P yang tidak dapat dijangkau ditandai dengan sebuah pohon atau tumbuhan yang lainnya yang terdapat ditepi sungai,. titik Q dilihat dari titik P sejajar dengan cara estimasi penglihatan menggunakan galon. Lalu titik Q tandai dengan paku.
- · Setelah titik Q ditandai dengan paku, tegakkan kembali galon dititik Q lalu Titik P ditarik ke titik R terbentuk sudut siku-siku ( 90°) menggunakan penggaris segitiga siku-siku dan dengan cara estimasi penglihatan dan setelah didapatkan sudut siku-siku maka untuk menandai titik R maka seseorang sudah berdiri dengan galon dengan perintah seseorang yang berdiri di titik Q . lalu titik R ditandai dengan dengan paku. Titik Q dan Titik R diukur jaraknya dan dicatat.
- · Seseorang berdiri lagi dititik R (sebagai posisi mencari sudut antara titik aQRP) dan titik Q yang sudah ditandai ditegakkan kembali dengan galon , lalu ditembakkan kembali titik Q ke Titik P dengan menggunakan estimasi penglihatan.
- · Antara Titik Q dan titik R ditarik meteran dan lurus dan seseorang yang berada dititik R ditembakkan ke titik P yang sudah ditandai. Setelah itu, gunakan busur untuk menentukan sudutnya dan dibaca serta dicatat.Sudah didapatnya sudutnya , barulah dicari perhitungannya dengan menggunakan rumus segitiga siku-siku.
Contoh data
pengukuran :
Diketahui :
sudut aQRP = 45°
jarak do = 12 m
Mencari lebar
sungai (r) = ?
Penyelesaian
:
r
= Tan aQRP . do
r
= Tan
45° . 12 m
r
= 19,437 m
jadi, didapat lebar sungai 19,437 m
2. Menggunakan Alat
Teodolit
LANGKAH-LANGKAH
PENGUKURAN
- · Siapkan alat-alat yang akan di gunakan untuk pengukuran dilapangan.
a. teodolit
b. Paku
c. Meteran
d. Palu
e. Galon
f. Statip
g. Unting-unting
h. Payung
i.
Alat tulis
- · Buat sket lapangan yang mau diukur
- · Tentukan titik-titik dilapangan (titik P,T,R) terbentuk sebuah segitiga sembarang, usahakan titik P yang tidak dapat dijangkau ditandai dengan sebuah pohon atau tumbuhan yang lainnya yang terdapat ditepi sungai,. titik T dilihat dari titik R sejajar dengan cara menggunakan meteran ditarik lurus dari titik T ke titik R. Lalu titik T dan titik R tandai dengan paku.
- · Tentukan titik X yang segaris lurus dengan titik P menggunakan teodolit yang berada dititik X. Dan letakkan titik Q tepat pada batas tepi sungai dengan tanah yang segaris lurus dengan titik P menggunakan galon.Titik X ke Titik Q ( r₂ ) dan titik Q ketitik R (dₒ) diukur jaraknya dan dicatat serta ditandai dengan paku masing-masing titiknya.
- · Setelah diukur, alat masih berada dititik X lalu ditembakkan sudutnya sekitar 90° untuk menentukan letak titik Y .tandai titik Y dengan paku serta diukur pakai meteran jarak dari titik X ke titik Y ( d₁ ) dan dicatat.
- · berdiri lagi alat dititik Y (sebagai posisi mencari sudut antara titik aXYP), lalu ditembakkan titik X ke Titik P dengan menggunakan bacaan sudut (titik X berdiri dengan galon) lalu dicatat sudut yang didapat.
- · Sudah didapatnya sudutnya , barulah dicari perhitungannya dengan menggunakan rumus segitiga siku-siku.
Contoh data lapangan :
Diketahui :
do = 12 m sudut
aXYP = 45°
d₁ = 24
m
r₂ = 10
m
mencari lebar sungai ( r₁ ) = ?
Penyelesaian :
r
= Tan aXYP . d₁
r
= Tan
45° . 24 m
r
= 38,875 m
r = r₁ + r₂
r₁ = r - r₂
r₁ = 38,875
m – 10 m
r₁ = 28,875
m
jadi, didapat lebar sungai 28,875 m
No comments:
Post a Comment