eks MATERI KULIAH

PLUMBING

 Definisi Alat Plambing

      Istilah “alat plambing” digunakan untuk semua alat yang dipasang didalam maupun diluar gedung, untuk menyediakan air dingin / panas, dan untuk menerima/mengeluarkan air buangan . Atau dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada  :             

    • Ujung akhir pipauntuk membuang air
    • Ujung awal pipauntuk menyediakan air



   Kualitas  Alat  Plambing

    Bahan yang digunakan sebagai alat palmbing harus memenuhi persyaratan sebab :
  1.            Tidak menyerap air
  2.            Mudah dibersihkan
  3.            Tidak berkarat dan tidak mudah aus
  4.            Relatif mudah dibuat
  5.            Mudah pemasangannya
  Bahan yang banyak digunakan adalah porselenbesibaja dilapis email, berbagai jenis  plastik dan baja tahan karat atau marmer kualitas tinggi. Resin Poliester (FRP) untuk bak mandi (bath tubdiperkuat dengan anyaman serat gelas


    



PERALATAN  SANITER

 secara umum

           peralatan saniter seperti kloset dan bak cuci tangan, peturasan, umumnya dibuat dari bahanporselen atau keramik. Bahan lainnya “teraso” banyak digunakan di Indonesia, walaupun agak sulit dibersihkan dibanding porselen

Jenis Jenis Peralatan saniter

   sebagai berikut :

1.Kloset

















Kloset terbagi dalam beberapa golongan menurut konstruksinya :

a. TIPE WASH-OUT

          tipe ini adalah paling tua dari jenis kloset duduk. kotoran tidak jatuh kedalam air yang merupakan "sekat", melainkan pada permukaan penampung yang agak luas sedikit berair, sehingga seringkali penggolontoran tidak bersih. Akibatnya sering menimbulkan bau. tipe ini sekarang dilarang di Amerika Serikat demikian pula di Indonesia ( Pedoman Plambing Indonesia 1979)
  
b. TIPE WASH-DOWN     
    Tipe ini mempunyai konstruksi spesifik agar kotoran jatuh langsung atau tidak langsung kedalam air sekatsehingga bau yang timbul agak berkurang

c. TIPE  SIPHON

        tipe ini mempunyai konstruksi jalannya air buangan yang lebih rumit dibandingkan tipe wash-down, untuk sedikit menunda aliran air buangan tersebut sehingga timbul efek siphon jumlah air yang ditahan dalam mangkuk sebagai "sekat" lebih banyak, muka air lebih tinggi oleh karena itu bau lebih berkurang.
                      
d. TIPE  SIPHON-JET

          tipe ini dibuat agar menimbulkan efek siphon yang lebih kuat, dengan memancarkan air dalam sekat melalui suatu lubang kecil searah aliran buangan dibandingkan dengan tipe siphon, tipe siphon-jet akan menggunakan air pengglontor lebih banyak
                    
e. TIPE BLOW-OUT

           tipe ini sebenarnya dirancang untuk mengglontorkan dengan cepat air kotor dalam mangkuk kloset, tetapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan sampai 1 km/cm. tipe ini menimbulkan suara berisik
                            
2. PETURASAN

             ditinjau dari konstruksi peturasan paing banyak digunakan dari tipe wash-down, untuk tempat umum sering dipasang peturasan berbentuk mirip talang terbuat dari porselin, plastik atau bahan anti karat dengan syarat :

              1.  dalamnya talang 15 cm atau lebih
              2. pipa pembuangan ukuran 40 mm dengan saringan
              3.  pipa pengglontor harus diberi lubang untuk menyiram bidang belakang talang dengan lapisan air
              4.  laju air pengglontor ditentukan dengan asumsi 45 cm panjang talang dengan satu peturasan biasa
                     

PERANCANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

1. Prinsip Dasar

Prinsip dasar Terbagi atas beberapa sebagai berikut :
- Kualitas Air
                   Tujuan sistem penyediaan air adalah menyediakan air bersih.   Penyediaan air minum dengan standar kualitas yang tetap baik  merupakan prioritas utama. Standar kualitas ini telah ditetapkan oleh banyak negara di dunia

- Pencegahan Pencemaran Air
                 Dalam peralatan plambing, air minum harus dapat dialirkan ketempat-tempat tujuan tanpa mengalami pencemaran. Hal ini merupakan faktor terpenting ditinjau dari segi kesehatan , ada 3 cara pencegahan pencemaran air yaitu :
         1. Larangan adanya hubungan pintas
         2. Pencegahan terjadinya aliran balik
         3. Pukulan Air

HUBUNGAN  PINTAS
(cross connection)
                 Adalah  hubungan fisik antara dua sistem pipa yang berbeda, satu sistem pipa untuk air bersih dan sistem pipa lainnya yang berisi air yang diragukan kualitasnya, dimana air akan dapat mengalir dari satu sistem ke sistem lainnya, contoh  :

      1. Membuat hubungan pintas antara sebuah tangki air minum dengan tangki air bukan untuk air minum, walaupun diperkirakan tidak akan terjadi pencemaran.
      2. Sistem perpipaan air minum  yang terendam dalam air kotor atau bahan lain yang tercemar

ALIRAN BALIK
(backflow)
                 Aliran balik (backflow) adalah aliran air atau cairan lain, zat atau bahan campuran kedalam sistem perpipaan air minum yang berasal dari sumber lain yang bukan untuk air minum. Aliran balik tidak dapat dipisahkan dari hubungan pintas dan ini disebabkan oleh terjadinya Efek Siphon-balik (back siphonage). Back siphonage adalah terjadinya aliran masuk kedalam pipa air minum dari air bekas,air tercemar, dari peralatan saniter atau tangki akibat timbulnya tekanan negatif dalam pipa

CONTOH TERJADINYA ALIRAN BALIK (efek siphonage)
                  Pada keadaan dimana katup pada titik A ditutup untuk perbaikan sistem pipa atau pembersihan tangki diatas atap, sedangkan slang air terpasang pada keran B ujungnya tetap terendam dalam ember berisi air. Apila keran C dibuka, tekanan negatif akan timbul dalam sistem pipa karena A tetap tertutup. Tekanan negatif  ini menyebabkan air kotor dari ember terisap masuk melalui keran B dan keluar melalui keran C.



- PERALATAN  PLAMBING YANG RAWAN
EFEK SIPHON-BALIK
  •         Berbagai macam peralatan untuk menyimpan air (tangki air, tangki ekspansi, menara pendingin, kolam renang, kolam lainnya)
  •          Peralatan yang dapat menampung air (bak cuci tangan, bak cuci dapur, dsb)
  •          Berbagai peralatan khusus (peralatan dapur, kedokteran, mesin cuci, dsb)
- CARA PENCEGAHAN EFEK
SIPHON-BALIK
  •         Membuat  Celah Udara
  •         Memasang Alat  Pencegah Aliran Balik
- CELAH UDARA

                Celah Udara dalam sistem penyediaan air bersih adalah ruang bebas berisi udara bebas antara bagian terendah dari lubang pipa atau keran yang akan mengisi air kedalam tangki atau peralatan plambing lainnya, dengan muka air meluap melalui bibir tangki atau peralatan plambing  tersebut

- ALAT PENCEGAH ALIRAN BALIK

           Beberapa pralatan plambing tidak dapat dibuatkan celah udara, karena alasan penggunaannya, konstruksi, estetik / arsitektur, maka perlu dipasang alat pencegah aliran balik. Alat pencegah aliran balik yang banyak digunakan disebut “pemecah vakum”, yang akan mencegah efek siphon-balik secara otomatis memasaukkan udara kedalam pipa penyediaan air bersih apabila terjadi tekanan negatif didalam  sistem pipa tersebut

- PERALATAN  PLAMBING  YANG  WAJIB DIPASANG  PEMECAH  VACUM
  •         Katup glontor (flush valve) untuk  kloset dan peturasan
  •         Katup bola untuk tangki glontor, bidet, pancuran mandi yang tidak terpasang tetap (handshower)
  •         Kran air untuk slang
  •         Mesin cuci untuk pakaian dan piring, penyiram taman
- JENIS JENIS ALAT PEMECAH VACUM
     
1. PEMECAH  VACUM JENIS TEKANAN  ATMOSFIR

                  Jenis ini dipasang pada alat alat yang mengalami tekanan hanya apabila ada aliran air. Pemecah vakum ini dipasang pada sisi yang tidak mendapat tekanan air terus menerus, artinya pada sisi hilir dari katup (downstreem) . Kalau  jenis ini dipasang pada sisi yang bertekanan air terus menerus, maka piringan penutup akan selalu tertekan pada dudukannya, sehingga pada waktu terjadi tekanan negatif dalam pipa, piringan tersebut tidak dapat lepas dari dudukannya dengan mudah untuk memasukkan udara  .Jenis ini sebaiknya dipasang pada katup-gelontor kloset dan peturasan (flush valve), katup-bola untuk tangki gelontor, pancuran tangan, bidet, mesin cuci dsb

2. PEMECAH  VACUM JENIS TEKANAN-POSITIF

             Jenis ini dipasang pada sisi yang bertekanan air  terus-menerus. Prinsif  kerjanya dapat dilihat pada gambar Melalui sebuah lubang kecil tekanan air masuk rongga diafram untuk menekan katup, mencegah air keluar melalui lubang udara Apabila oleh sesuatu sebab terjadi tekanan negatif didalam pipa, rongga diafram juga  akan mempunyai tekanan negatif, dan tekanan atmosfir dibawah diafram mendorong katup terbuka untu memasukkan udara


3. PUKULAN  AIR (WATER HAMMER)
  •        Penyebab pukulan air dalam-pipa secara umum dan pencegahannya
                  Gejala Pukulan air tejadi apabila aliran air dalam pipa dihentikan secara mendadak oleh keran atau katup, tekanan air pada sisi atas (upstream) akan meningkat dengan tajam dan menimbulkan “gelombang tekanan” yang akan merambat dengan kecepatan tertentu, kemudian dipantulkan kembali ke tempat semula. Gejala ini menimbulkan kenaikan tekanan yang sangat tajam sehingga menyerupai suatu pukulanTekanan yang timbul dinamakan tekanan pukulan-air (water hammer pressure)Pukulan ini mengakibatkan kerusakan pada peralatan plambing, getaran pada sistem pipa, patahnya pipa, kebocoran dan suara berisik

- MENCEGAH TIMBULNYAPUKULAN AIR DALAM-PIPA SECARA UMUM

Pukulan air cenderung terjadi dalam keadaan :

1. Tempat-tempat dimana katup ditutup/dibuka mendadak
2. Keadaan dimana tekanan air dalam pipa selalu tinggi
3. Keadaan dimana kecepatan air dalam pipa selalu tinggi
4. Keadaan dimana banyak jalur keatas dan kebawah dalam sistem pipa
5. Kedaan dimana banyak belokan dibanding jalur lurus
6. Keadaan dimana temperatur air tinggi


Mencegah gejala pukulan air dalam pipa secara umum

1. Menghindari tekanan kerja yang terlalu tinggi
2. Menghindari kecepatan aliran yang terlalu tinggi
3. Memasang rongga udara atau atau alat pencegah pukulan air 
4. Menggunakan dua katup bola-pelampung pada tangki air


             

JALAN RAYA


Sejarah jalan raya

Jalan purbakala
                Permukaan jalan yang keras pertama muncul dimesopotamia segera sesudah penemuan roda sekitar tahun 3500 S.M yang dibuat oleh bangsa romawi . Dipulau Kreta di laut tengah tengah ditemukan jalan dengan permukaan batu yang dibangun sebelum 1500 S.M. dibelahan bumi bagian barat terdapat bukti tentang sistem jalan yang luas yang dibangun oleh orang indian ( suku Maya , suku Aztek , suku Inca ) di amerika tengah dan selatan.
Cara yang pertama untuk membangun jalan raya oleh bangsa romawi mula-mulanya suatu parit digali sampai kedalaman tertentu sehingga permukaan jalan akan berada pada permukaan tanah .Perkerasan dibuat dalam 3 lapisan ;
Lapisan 1 : batu-batu pecah kecil
Lapisan 2 : batu kecil yang dicampur dengan mortar dan dipadatkan dengan kuat
Lapisan 3 : Satu lapisan aus dari blok batu yang masif dipasang dan diletakkan dimortar

Desain alinyemen

alinyemen dapat dilihat pada denah jalan dan merupakan serangkaian garis lurus yang dihubungkan dengan lengkung-melingkar.alinyemen harus didisain secara konsisten karena pada perubahan mendadak dari lengkung datar kelengkung tajam atau bagian lurus yang panjang yang diikuti dengan lengan lengkung tajam harus dihindari yang dapat membuat bahaya kecelakaan lalulintas.
Lengkung Melingkar
                Pada umumnya kelengkungan melingkar ditunjukkan oleh radiusnya tetapi dalam desain alinyemen ketajaman lengkungan biasanya dinyatakan dengan istilah sudut kelengkungan (degree of curve) ,yaitu sudut pusat yang dibentuk oleh lengkungan sepanjang 100 ft . sudut kelengkungan berbanding balik dengan jari-jari.
Rumusnya ;
D =  5729,58                        dimana D = sudut kelengkungan , dan jari-jari dalam feet 1
        Radius
=sudut kelengkungan menurut SI adalah sudut defleksi yang dibentuk oleh garis lurus 20-m.Hubungan secara kasar  yaitu (sudut kelengkungan)SI = 0,328 D
(Pada tikungan yang tajam , hubungan ini yang dipersulit dengan masalah defenisi “arc lawan chord” .Karena alasan ini,referensi  mengenai lengkungan dalam satuan SI disini selalu dinyatakan dalam jari-jari)

Penyelesaian diatas diatas , pada beberapa lengkung  tipikal , memberikan hasil-hasil sebagai berikut ;
SUDUT KELENGKUNGAN           JARI-JARI       
                                                          ft                  m                    
   o
0     11II   =                                   11459,16      3491,75
 o
1     00II   =                                     5729,58      1746,38
 o
2     00II      =                                   2864,79      873,19
   o
6     00II       =                                  954,93        291,06
      o
10     00II      =                                 572,96        174,63
      o
20     00II     =                                 286,48         87,32


No comments:

Post a Comment

Arsip Ku